Chapter
3 – we’re going to LA fest!
Lalu Brad memecah
keheningan “jadi bagaimana Alice, cody? Kalian setuju kan?”
Aku terdiam, aku tidak
tau aku setuju atau tidak. Aku bingung.
Lalu cody menjawab “
kalo aku sih setuju” refleks aku pun melihat kearah cody, ekspresinya datar
sekali. Hey apa dia benar-benar setuju?
“kau juga kan lice?”
tanya mom
Lagi-lagi aku hanya
terdiam..
“lalu apa rencana
kalian?” tanya cody
“kami sudah membelikan
rumah untuk kalian berdua, rumahnya masih di sekitar LA juga agar tidak jauh
dari kampus kalian berdua. Dan pernikahannya sekitar 3 atau 4 bulan lagi” jawab
dad
“WHAT?! Dad we’re too
young to get married, we only 18”
Kali ini aku membuka
mulutku. Hey! Aku dan cody masih 18 tahun, masih terlalu muda menurut ku untuk
berkeluarga.
“sayang, kami yakin
kalian sudah dewasa” ucap angie
“tapi.. aku dan cody
sama-sama masih belum mengenal lagi pula aku dan cody masih harus selesaikan
kuliah dulu” ujarku
"kan kamu dan cody
masih bisa kuliah ketika sudah menikah kan?” ujar angie
“hhh, baiklah aku
mengikuti apa kata kalian” ujarku. Pasrah.
Lalu keluarga ku dan
keluarga cody mulai membicarakan tentang.. um.. pernikahan kami.
Sementara alli dan tom
sedang berjalan-jalan di taman dekat rumah ku. Ugh seharusnya tadi aku ikut
mereka saja, pembicaraan ini sungguh sangat membosankan.
Lalu cody mendekati
tempat aku duduk. Dan kemudian dia duduk disebelahku.
C: bosan ya
mendengarkan mereka ngobrol?
Cody sepertinya bisa
membaca pikiranku
A: sangat!
C: wanna hang out with
me?
A: kemana? Aku bosan
kalau ke mal
C: hmm bagaimana kalau
kita ke LA festival?
LA festival? Ohiya aku
baru ingat bahwa LA festival mulai dibuka hari ini. LA fest itu berisi tentang
wahana-wahana seru dan di adakan tidak jauh dari rumahku. LA fest juga buka
setiap summer. Jadi itu seru
A: ohiya! Aku baru
ingat kalau LA fest sudah mulai buka hari ini! Baiklah co aku ganti baju dulu
ya.
Aku pun berlari-lari
kecil kearah kamarku.
Bukannya aku senang
karna diajak Cody pergi, tapi aku selalu semangat sekali ke LA fest setiap
tahunnya. Well, aku senang juga sih diajak cody hehe kalau tidak aku bisa mati
kebosanan mendengar obrolan kecil mereka!
Setibanya dikamar, aku
membuka lemari pakaianku dan mulai mencari-cari baju yang sesuai.
Hem, aku memilih Denim
shorts berwarna biru dan croped tee bermotif gravity.
Aku segera mengikat
rambutku yang hitam pekat ini seperti ekor kuda. Kuoleskan sedikit bedak di
wajahku dan sedikit lip balm di bibirku. I’m ready to go!
Aku mengambil tas
kecilku dan lari kebawah.
Sesampainya diruang
tamu.. coba tebak apa yang kulihat?! Aku tidak melihat cody! Hey kemana dia?
Apa dia mengerjaiku? Ah awas aja jika iya!
Aku melihat sekeliling untuk
mencari-cari cody. Lalu tiba-tiba ada suara yang mengkagetkanku.
Someone: “hey! Aku
disini! Takut ya kehilanganku?”
Aku menoleh ke arah
sumber suara tersebut. Ya, itu cody.
Aku mendengar dia
tertawa kecil kearahku. Ah dasar cody!
A: “kau darimana? Ku
pikir kau mengerjaiku..”
C:”mengerjaimu?
Hahahaha maksudmu gimana?”
A:”iya, mengerjaiku.
Kupikir kau pergi entah kemana tadi”
C:”jadi... kau takut ya
kehilanganku? Ah tenang saja aku gak akan kemana-mana kok” lalu cody
menjulurkan lidahnya kearahku. Seperti anak kecil saja.
A:”ah sudahlah ayuk
kita pergi!” tanpa sadar aku menarik tangan cody. Lalu cody menahan tanganku
A:”ada apa? Kau tidak
mau pergi?”
C:”tidak. Maksudku kita
izin dulu sama orang tua kita”
A:”oh.. baiklah”
Aku dan cody berjalan
keruang tamu...
C:” mom,dad,om dan
tante, aku mau minta izin untuk pergi ke LA fest, mungkin kami pulangnya malam”
Ibuku:”that’s okay, Co.
Kalian pergi saja. Have fun ya! Oiya jangan pulang larut. Dan jaga Alice ya;)”
A:”ih apa sih mom kayak
aku anak kecil saja:|”
C:” iyiyi tanteee!”
respon cody dan semua orang disitu tertawa kecil. Cody lucu juga.
Aku dan cody pergi ke
LA fest menggunakan mobil cody. Dan diperjalanan aku dan cody larut dalam diam.
Mungkin dia berkonsentrasi menyetir. Akhirnya kami sampai.
Wow! LA fest ini sangat
ramai disore hari dan dihari pertama summer holiday.
Aku dan cody jalan ke
tempat wahana-wahananya, lalu cody meraih tanganku. Kami berjalan hand-in-hand.
Beberapa orang yang kami lewati pun melihat kami. Hey apa salahnya? Apa aku tak
layak dipegang tangannya oleh cody? Hhh entahlah i don’t wanna care.
0 komentar:
Posting Komentar